Jumat, 08 Februari 2013

CUPLIKAN ISI BUKU 7 KEAJAIBAN REZEKI

TURUNNYA BIDADARI KEDUA
Yap, sepasang bidadari. Kalau orang tua itu adalah bidadari yang pertama, lantas siapakan bidadari yang kedua? Tidak lain tidak bukan, dia adalah pasangan anda. Menurut saya, menikah itu berkorelasi positif dengan rezeki. dan bukan saya saja yang berpendapat begitu. Pengusha kebab Hendy Setiono juga berpendapat bahwa menikah itu dapat membuka pintu-pintu rezeki. Kalau anda masing geleng-geleng kepala meragukan, silahkan dengan langsung pengakuannya di CD bonus.
Salah seorang pimpinan Asuransi Bumiputera, Bambang Taruno, bercerita, "Maret, 1990 saya mulai bekerja di Asuransi Bumiputera. Nah, keitka itu, saya sedang mewawancarai seorang karyawati baru. Orangya pendiam, keibuan, dan anggun. Saya pun langsung berpikir bahwa dia adalah jodoh saya, Siang hari, sewaktu beremu dengannya untuk yang ketiga kalinya, saya memberanikan diri untuk menegurnya dan melamarnya! Terang saja, ia kaget dan tidak bisa menjawab! Wong baru kenal! Ngomong-ngomong, kenapa saya bertindak secepat itu? SEbenarnya, sebelumnya saya sudah mengamati dia di mushola kantor. saya amat-amati, kok dia berdoa lamaaaa banget. Bahkan bedoanya sampai menangis. Menurut saya, inilah calon istri yang salehah."

Lanjut Bambang, "tidak tunggu lama-lama, malamnya saya langsung menemui ibunya, melamar. Ternyata, dia sudah memiliki teman dekat, seorang pria mapan. Saya cuma bilang, "Coba kamu tanya dia, kapan dia mau menikahi kamu. Aku beri waktu 3 hari. Kalu dia bisa menjawb dengan meyakinkan, berarti dia memang jodohmu. TApi kalau tidak, berarti akulah jodohmu-pendamping hidupmu yang dikirim Allah. Rupa-rupanya, si pria itu tidak berani memberikan jawaban. Ringkas cerita, sekitar 2 minggu kemudian kami pun melangsungkan pernikahan. Saat itu, usia saya 24 tahun dan nistri saya 22 tahun. Dengan begitu, kami pacarannya, yah setelah menikah. Jangan salah, itu malah lebih nikmat. Alhamdulillah, sekarang kami sudah dikaruniai 4 orang anak.
BAmbang pun berpesan, "Banyak orang yang menunda menikah, karena alasan belum punya pekerjaan tetap, rumah, isi rumah, mobil, dan lain-lain. Padahal makin bertambah umur, makin banyak pertimbangan. Kalau boleh saya menyarankan, jangan takut menikah. Luruskan niat menikah itu karena Allah dan segerakan. Sepanjang kita masih beikhtiar, Allah pasti mencukupkan rezeki kita, istri kita, dan anak-anak kita. Justru dengan menikah, pintu rezeki akan lebih terbuka." Sebagai tambahan, Bambang bersama istrinya juga rutin mendirikan shalat hajat, tahjjud, witir, dan puasa Senin-Kamis.
Kembali soal keselarasan. Dalam seminar dan pelatihan, saya sering wanti-wanti, "Rambut sama hitam, tapi impian berbeda-beda. Apalagi zaman sekarang, rambut ada yang merah, kuning, dan hijau! Right??? Lalu saya sambung, "Sepasan suami istri saja tidur satu ranjang, tidur satu selimut. Tapi masing-masing punya mimpi beda-beda! Right???" Peserta seminar dan pelatihan pun tertawa terkekeh-kekeh mendengarnya. Kesimpulannya, menyelaraskan impian itu tidak gampang. Namun bilamana anda berhasil meyakinkan Sepsang Bidadari untuk menyelaraskan impian, maka terbukalah lebar-lebar pintu rezeki di hadapan anda. Ajaib!
Akhirnya, silahkan Anda renungkan pernyataan berikut. Setiap pria yang berhasil, ternyata ada seorang wanita yang mendampinginya, dan wanita itu adalah istrinya. Setiap pria yang gagal, ternyata juga ada seorang wanita yang mendampinginya, tetapi wanita itu bukan instrinya. (Itulah sebabnya, apabila pria pulang pagi, lazimnya menghabiskan duit. Sementara apabila wanita pulang pagi, lazimnya menghasilkan duit. Hehehehe keduanya edan!)
sumber http://dhiekasmart.blogspot.com/2012/02/cuplikan-isi-buku-7-keajaiban-rezeki.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar