TURUNNYA BIDADARI KEDUA
Yap,
sepasang bidadari. Kalau orang tua itu adalah bidadari yang pertama,
lantas siapakan bidadari yang kedua? Tidak lain tidak bukan, dia adalah
pasangan anda. Menurut saya, menikah itu berkorelasi positif dengan
rezeki. dan bukan saya saja yang berpendapat begitu. Pengusha kebab
Hendy Setiono juga berpendapat bahwa menikah itu dapat membuka
pintu-pintu rezeki. Kalau anda masing geleng-geleng kepala meragukan,
silahkan dengan langsung pengakuannya di CD bonus.
Salah seorang pimpinan Asuransi
Bumiputera, Bambang Taruno, bercerita, "Maret, 1990 saya mulai bekerja
di Asuransi Bumiputera. Nah, keitka itu, saya sedang mewawancarai
seorang karyawati baru. Orangya pendiam, keibuan, dan anggun. Saya pun
langsung berpikir bahwa dia adalah jodoh saya, Siang hari, sewaktu
beremu dengannya untuk yang ketiga kalinya, saya memberanikan diri untuk
menegurnya dan melamarnya! Terang saja, ia kaget dan tidak bisa
menjawab! Wong baru kenal! Ngomong-ngomong, kenapa saya bertindak
secepat itu? SEbenarnya, sebelumnya saya sudah mengamati dia di mushola
kantor. saya amat-amati, kok dia berdoa lamaaaa banget. Bahkan bedoanya
sampai menangis. Menurut saya, inilah calon istri yang salehah."
Lanjut Bambang, "tidak tunggu lama-lama,
malamnya saya langsung menemui ibunya, melamar. Ternyata, dia sudah
memiliki teman dekat, seorang pria mapan. Saya cuma bilang, "Coba kamu
tanya dia, kapan dia mau menikahi kamu. Aku beri waktu 3 hari. Kalu dia
bisa menjawb dengan meyakinkan, berarti dia memang jodohmu. TApi kalau
tidak, berarti akulah jodohmu-pendamping hidupmu yang dikirim Allah.
Rupa-rupanya, si pria itu tidak berani memberikan jawaban. Ringkas
cerita, sekitar 2 minggu kemudian kami pun melangsungkan pernikahan.
Saat itu, usia saya 24 tahun dan nistri saya 22 tahun. Dengan begitu,
kami pacarannya, yah setelah menikah. Jangan salah, itu malah lebih
nikmat. Alhamdulillah, sekarang kami sudah dikaruniai 4 orang anak.
BAmbang pun berpesan, "Banyak orang yang
menunda menikah, karena alasan belum punya pekerjaan tetap, rumah, isi
rumah, mobil, dan lain-lain. Padahal makin bertambah umur, makin banyak
pertimbangan. Kalau boleh saya menyarankan, jangan takut menikah.
Luruskan niat menikah itu karena Allah dan segerakan. Sepanjang kita
masih beikhtiar, Allah pasti mencukupkan rezeki kita, istri kita, dan
anak-anak kita. Justru dengan menikah, pintu rezeki akan lebih terbuka."
Sebagai tambahan, Bambang bersama istrinya juga rutin mendirikan shalat hajat, tahjjud, witir, dan puasa Senin-Kamis.
Kembali soal keselarasan. Dalam seminar
dan pelatihan, saya sering wanti-wanti, "Rambut sama hitam, tapi impian
berbeda-beda. Apalagi zaman sekarang, rambut ada yang merah, kuning, dan
hijau! Right??? Lalu saya sambung, "Sepasan suami istri saja tidur satu
ranjang, tidur satu selimut. Tapi masing-masing punya mimpi beda-beda!
Right???" Peserta seminar dan pelatihan pun tertawa terkekeh-kekeh
mendengarnya. Kesimpulannya, menyelaraskan impian itu tidak gampang.
Namun bilamana anda berhasil meyakinkan Sepsang Bidadari untuk
menyelaraskan impian, maka terbukalah lebar-lebar pintu rezeki di
hadapan anda. Ajaib!
Akhirnya, silahkan Anda
renungkan pernyataan berikut. Setiap pria yang berhasil, ternyata ada
seorang wanita yang mendampinginya, dan wanita itu adalah istrinya. Setiap pria yang gagal, ternyata juga ada seorang wanita yang mendampinginya, tetapi wanita itu bukan instrinya.
(Itulah sebabnya, apabila pria pulang pagi, lazimnya menghabiskan duit.
Sementara apabila wanita pulang pagi, lazimnya menghasilkan duit.
Hehehehe keduanya edan!)
sumber http://dhiekasmart.blogspot.com/2012/02/cuplikan-isi-buku-7-keajaiban-rezeki.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar